Jumat, 08 Januari 2010

Mengapa Ibu Menagis?

Diposting oleh Meigita Gamayanti di 20.38 1 komentar

Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya kepada ibunya. “Ibu, mengapa Ibu menangis?”. Ibunya menjawab, “Sebab, Ibu adalah seorang wanita, Nak”.

“Aku tak mengerti” kata si anak lagi. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. “Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti….”

Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya. “Ayah, mengapa Ibu menangis? Sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?”
Sang ayah menjawab, “Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan”. Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya.

Lama kemudian, si anak itu tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya, mengapa wanita menangis.

Pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan.”Ya Allah, mengapa wanita mudah sekali menangis???......................
”Dalam mimpinya, Tuhan menjawab,......
”Saat Kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama.........

Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.

Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau, seringkali pula, ia kerap berulangkali menerima cerca dari anaknya itu....................
.
Kuberikan keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah saat semua orang sudah putus asa.

Pada wanita, Kuberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah
.
Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun. Walau, tak jarang anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya
.
Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.

Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa-masa sulit, dan enjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang rusuklah yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak?

Kuberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk
memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya. Walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi.

Dan, akhirnya, Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkanperasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan.
Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya, air mata ini adalah air mata kehidupan”.

Maka, dekatkanlah diri kita pada sang Ibu kalau beliau masih hidup........................

Hati Seorang Ayah

Diposting oleh Meigita Gamayanti di 20.36 0 komentar
Suatu ketika, ada seorang anak wanita bertanya kepada Ayahnya, tatkala
tanpa sengaja dia melihat Ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai
berkerut-merut dengan badannya yang terbungkuk- bungkuk, disertai suara
batuk-batuknya. Anak wanita itu bertanya pada ayahnya: Ayah , mengapa
wajah Ayah kian berkerut-merut dengan badan Ayah yang kian hari kian terbungkuk?" Demikian pertanyaannya, ketika Ayahnya sedang santai di beranda.

Ayahnya menjawab : "Sebab aku Laki-laki." Itulah jawaban
Ayahnya. Anak wanita itu berguman : " Aku tidak mengerti."

Dengan kerut-kening karena jawaban Ayahnya membuatnya tercenung rasa
penasaran. Ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anak wanita itu, terus menepuk nepuk bahunya, kemudian Ayahnya mengatakan :
"Anakku, kamu memang belum mengerti tentang Laki-laki."
Demikian bisik Ayahnya, membuat anak wanita itu tambah kebingungan.

Karena penasaran, kemudian anak wanita itu menghampiri Ibunya lalu
bertanya "Ibu mengapa wajah ayah menjadi berkerut-merut dan badannya kian hari
kian terbungkuk? Dan sepertinya Ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan
rasa sakit?"

Ibunya menjawab: "Anakku, jika seorang Laki-laki yang benar benar bertanggung jawab terhadap keluarga itu memang akan demikian." Hanya itu jawaban Sang Bunda.

Anak wanita itupun kemudian tumbuh menjadi dewasa, tetapi dia tetap saja
penasaran.

Hingga pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi. Di dalam mimpi itu
seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali.
Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian
kalimat sebagai jawaban rasa penasarannya selama ini.

"Saat Ku-ciptakan Laki-laki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga
serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan
menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman teduh dan terlindungi. "

"Ku-ciptakan bahunya yang kekar & berotot untuk membanting tulang
menghidupi seluruh keluarganya & kegagahannya harus cukup kuat pula untuk
melindungi seluruh keluarganya. "

"Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi
yang berasal dari tetesan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar
keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapatkan cercaan
dari anak-anaknya. "

"Kuberikan Keperkasaan & mental baja yang akan membuat dirinya pantang
menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya
matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya basah kuyup kedinginan
karena tersiram hujan dan hembusan angin, dia relakan tenaga perkasanya
terkuras demi keluarganya & yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih payahnya."

"Ku berikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat
dirinya selalu berusaha merawat & membimbing keluarganya tanpa adanya keluh
kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerap kali
menyerangnya. "

"Ku berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi
mencintai & mengasihi keluarganya, didalam kondisi & situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya melukai hatinya.
Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada
saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi & mengasihi sesama saudara."

"Ku-berikan kebijaksanaan & kemampuan padanya untuk memberikan
pengetahuan padanya untuk memberikan pengetahuan & menyadarkan, bahwa Istri yang baik adalah Istri yang setia terhadap Suaminya, Istri yang baik adalah Istri
yang senantiasa menemani. & bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik
suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada Istri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar & saling
melengkapi serta saling menyayangi."

"Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti bahwa Laki-laki itu
senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari & menemukan cara
agar keluarganya bisa hidup di dalam keluarga bahagia & BADANNYA YANG
TERBUNGKUK agar dapat membuktikan, bahwa sebagai laki-laki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya. "


"Ku-berikan Kepada Laki-laki tanggung jawab penuh sebagai Pemimpin
keluarga, sebagai Tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung jawab ini adalah Amanah di Dunia & Akhirat."

Terbangun anak wanita itu. Setelah itu dia hampiri bilik Ayahnya yang sedang
berdoa, ketika Ayahnya berdiri anak wanita itu merengkuh dan mencium telapak
tangan Ayanya. " AKU MENDENGAR & MERASAKAN BEBANMU, AYAH."

Kamis, 07 Januari 2010

Antara Cinta dengan Persahabatan

Diposting oleh Meigita Gamayanti di 19.35 0 komentar

Dua sisi yang saling berkaitan satu dengan lainnya.
Ya, antara Cinta dengan Persahabatan.
Mampukah anda membayangkan Persahabatan tanpa Cinta?

Persahabatan dan Cinta adalah teman terbaik kerana dimana ada Cinta, Persahabatan selalu berada disampingnya. Dan dimana Persahabatan berada, Cinta selalu tersenyum ceria dan tidak pernah meninggalkan Persahabatan.Pada suatu hari, Persahabatan mula berpikir bahwa Cinta telah membuat dirinya tidak mendapat perhatian lagi karena Persahabatan menganggap Cinta lebih menarik daripada dirinya.

Hhem mm mm? Seandainya tidak ada Cinta, mungkin aku akan menjadi lebih terkenal, dan lebih banyak orang memberi perhatian kepadaku.? pikir si Persahabatan. Sejak hari itu, Persahabatan memusuhi Cinta. Ketika Cinta bermain bersama Persahabatan seperti selalu, Persahabatan akan menjauhi Cinta. Apabila Cinta bertanya kenapa Persahabatan menjauhi dirinya, Persahabatan hanya memalingkan wajahnya dan beredar pergi meninggalkan Cinta.

Kesedihan pun menghampiri Cinta dan Cinta tidak sanggup menahan air matanya dan menangis. Kesedihan hanya dapat termangu memandang Cinta yang kehilangan teman baiknya. Beberapa hari tanpa Cinta, Persahabatan mulai bergaul rapat dengan Kecewa, Putus asa, Kemarahan dan Kebencian.

Persahabatan mulai kehilangan sifat manisnya dan orang-orang mulai tidak menyukai Persahabatan. Persahabatan mulai dijauhi dan tidak lagi disukai.Walaupun Persahabatan cantik, tetapi sifatnya mulai memuakkan.Persahabatan menyadari bahwa dirinya tidak lagi disukai lantaran banyak orang yang menjauhinya. Persahabatan mulai menyesali keadaannya, dan saat itulah Kesedihan melihat Persahabatan, dan menyampaikan kepada Cinta bahwa Persahabatan sedang dalam kedukaan.

Dengan segera Cinta berlari dan menghampiri Persahabatan. Saat Persahabatan melihat Cinta menghampiri dirinya, dengan air mata yang berlinang Persahabatan pun meluapkan seribu penyesalannya meninggalkan Cinta.

Dipendekkan cerita, Persahabatan dan Cinta kembali menjadi teman baik. Persahabatan kembali kepada pribadi yang menyenangkan dan Cinta pun kembali tersenyum ceria. Semua orang melihat kembali kedua teman baik itu sebagai berkat dan anugerah dalam kehidupan.

Moral:
Mampukah Persahabatan tanpa Cinta?
Mampukah Cinta tanpa Persahabatan?

Sering kali ditemui banyak orang yang coba memisahkan Persahabatan dan Cinta karena mereka berfikir, ?Kalau Persahabatan sudah disulami dengan Cinta, pasti akan jadi sulit!?. Terutama bagi mereka yang menjalin persahabatan antara seorang pria dan wanita.

Persahabatan merupakan bentuk hubungan yang indah antara manusia, di mana Cinta hadir untuk memberikan senyumnya dan mewarnai Persahabatan. Tanpa Cinta, Persahabatan mungkin akan diisi dengan Kecewa, Benci, Marah dan berbagai hal yang membuat Persahabatan tidak lagi indah. Berhentilah membuat batas antara Cinta dan Persahabatan, biarkan mereka tetap menjadi Teman baik. Yang harus diluruskan adalah Cinta bukanlah perusak Persahabatan, Cinta memperindah persahabatan anda.

Seringkali Cinta cuma dijadikan kambing hitam sebagai perusak sebuah persahabatan. SALAH BESAR !!! Seharusnya dengan adanya Cinta, persahabatan akan semakin menyenangkan. Buat teman-teman yang sedang menjalin Persahabatan. Penuhilah persahabatanmu dengan Cinta, berikanlah Cinta yang terbaik untuk sahabatmu.

Buat teman-teman yang sedang mengalami guncangan dalam persahabatan, jangan salahkan Cinta! Tetapi cobalah perbaiki persahabatanmu dengan cinta karena cinta akan menutupi segala kesalahan, mengampuni dengan mudah dan membuat segala sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.

Buat teman-teman yang belum mengerti arti Persahabatan, cobalah memulai sebuah persahabatan. Dengan persahabatan kalian akan semakin dewasa, tidak egois dan belajar untuk mengerti bahwa segala sesuatu tidak selalu terjadi sesuai dengan keinginan kita.

Buat teman-teman yang sedang kecewa dengan Persahabatan. Renungkanlah;?
Apakah saya sudah menjalani Persahabatan dengan benar??
Dan cobalah memahami arti persahabatan buat hidupmu. Keinginan, semangat, pengertian, kematangan, kelemahlembutan dan segala hal yang baik akan engkau temui dalam persahabatan.