Duduk depan laptop, iseng-iseng pengen nuangin ide yang di otak. Ngetik-ngetik dikit di microsoft word. dan jadilah ini. Sebenernya ini udah jadi bahan perbincangan yang biasa. Tapi gak ada salahnya kalo aku nuangin ide dan opini aku kan? Sebelumnya sori kalo dalam tulisan ini masih ada banyak kekurangan. Aku emang gak ada bakat nulis, lagian emang dari dulu males untuk menuangkan ide di pikiran dalam bentuk tulisan. Biasanya aku lebih suka langsung ngomong. hahaha.. aduh, jadi kebanyakan narasi nih. Now, check it out..
Brain beauty behaviour
Ya, gak usah dipungkiri lagi. Ketiga hal itu emang jadi idaman setiap cewek. Ketiga hal tersebut saling melengkapi sehingga bisa mengantar kita menjadi ’perfect girl’. Padahal kita tau kalo gak ada orang di dunia ini yang sempurna kan?
Gak ada gunanya kalo kita cantik dan baik hati tapi gak punya otak. Zaman sekarang, cewek itu harus pinter. Selain supaya gak dibodohin sama kaum adam, kita pinter juga karena emang udah tuntutan zaman yang mengharuskan kita untuk menjadi orang berwawasan. Cantik dan baik hati belum cukup buat jadi modal kita mengahadapi tuntutan zaman. Modal cantik dan baik hati itu gak bisa menunjang kita menjadi ’high quality girl’
Cantik dan pinter. Hm.. banyak orang yang mengira, she’s looked so perfect. But, kelakuan dia gak secantik fisik dan gak sepinter otaknya. Aku yakin gak ada tuh orang yang suka sama orang yang gak bermoral. Walaupun dia cantik dan pinter, orang gak bakal ngelirik orang yang berperilaku gak oke. Dalam bergaul justru behaviour-lah yang berperan dan menunjang kita apakah kita banyak temen ato nggak. Gak percaya? Coba aja kurang ajar sama temen kamu sendiri. Pasti kamu dijauhin sama mereka.
Nah, ini ni yang menjadi ’idaman’ kaum hawa. Cantik. Gak usah munafik deh. Semua cewek emang mau cantik kan? Ha, nggak? Berarti kamu bukan cewek tulen dong. Hahaha becanda. Peace. Hei.. yang dimaksud di sini bukan cantik dalam artian sempit ya. Cantik di sini juga mencakup inner beauty. Lagian kalo secara fisik, semua cewek itu cantik kok. Secuek dan setomboy apa pun cewek, pasti tetep care sama penampilan, you know? Tapi dalam kadar yang berbeda. Alasan cewek pengen cantik itu karena pengen dilihat, didengar, diperhatikan dan diakui kan? Eits, stop dulu. Siapa bilang dengan inner beauty kamu gak bisa dapetin hal itu? Justru dengan inner beauty kamu bisa meraih apa yang kamu inginkan tadi. Tadi udah aku bilang kalo semua cewek itu cantik. Dan cantik di dalam lah yang utama. Cewek yang cantiknya kayak gitu yang banyak disukai orang. Cewek yang bisa menjaga kehormatan diri, dan peduli terhadap orang lain. Langka tapi yang kayak itulah yang disuka. Susah dicari, tapi yang kayak itulah yang dinanti-nanti.
Jumat, 04 Juni 2010
Rabu, 02 Juni 2010
"Seorang pecinta yang terbaik adalah sahabat yang terhebat"
Cinta tak pernah akan begitu indah jika tanpa persahabatan. Yang satu selalu menjadi penyebab yang lain dan prosesnya adalah irreversible.
Seorang pecinta yang terbaik adalah sahabat yang terhebat. Jika kamu mencintai seseorang, jangan berharap bahwa seseorang itu akan mencintai kamu persis sebaliknya dalam kapasitas yang sama. Satu diantara kalian akan memberikan lebih, yang lain akan dirasa kurang. Begitu juga dalam cinta. Kamu yang mencari, dan yang lain akan menanti.
Jangan pernah takut untuk jatuh cinta. Mungkin akan begitu menyakitkan, dan mungkin akan menyebabkan kamu sakit dan menderita. Tapi jika kamu tidak mengikuti kata hati, pada akhirnya kamu akan menangis. Jauh lebih pedih, karena saat itu kamu menyadari bahwa kamu tidak pernah memberi cinta itu sebuah jalan.
Cinta bukan sekedar perasaan, tapi sebuah komitmen. Perasaan bisa datang dan pergi begitu saja. Cinta tak harus berakhir bahagia, karena cinta tidak harus berakhir. Cinta sejati mendengar apa yang tidak dikatakan dan mengerti apa yang tidak dijelaskan. Sebab cinta tidak datang dari bibir dan lidah atau pikiran. Melainkan dari HATI.
Ketika kamu mencintai, jangan mengharapkan apapun sebagai imbalan, karena jika kamu demikian, kamu bukan mencintai, melainkan investasi. Jika kamu mencintai, kamu harus siap untuk menerima penderitaan.
Karena jika kamu mengharap kebahagiaan, kamu bukan mencintai. Melainkan memanfaatkan. Lebih baik kehilangan harga diri dan egomu bersama seseorang yang kamu cintai dari pada kehilangan seseorang yang kamu cintai, karena egomu yang tak berguna itu. Jangan mencintai seseorang seperti bunga, karena bunga mati kala musim berganti, cintailah mereka seperti sungai, sebab sungai mengalir selamanya..
Cinta mungkin akan meninggalkan hatimu bagaikan kepingan-kepingan kaca, tapi tancapkan dalam pikiranmu, bahwa ada seseorang yang akan bersedia untuk menambal lukamu dengan mengumpulkan kembali pecahan-pecahan kaca itu. Sehingga kamu akan menjadi utuh kembali.
Seorang pecinta yang terbaik adalah sahabat yang terhebat. Jika kamu mencintai seseorang, jangan berharap bahwa seseorang itu akan mencintai kamu persis sebaliknya dalam kapasitas yang sama. Satu diantara kalian akan memberikan lebih, yang lain akan dirasa kurang. Begitu juga dalam cinta. Kamu yang mencari, dan yang lain akan menanti.
Jangan pernah takut untuk jatuh cinta. Mungkin akan begitu menyakitkan, dan mungkin akan menyebabkan kamu sakit dan menderita. Tapi jika kamu tidak mengikuti kata hati, pada akhirnya kamu akan menangis. Jauh lebih pedih, karena saat itu kamu menyadari bahwa kamu tidak pernah memberi cinta itu sebuah jalan.
Cinta bukan sekedar perasaan, tapi sebuah komitmen. Perasaan bisa datang dan pergi begitu saja. Cinta tak harus berakhir bahagia, karena cinta tidak harus berakhir. Cinta sejati mendengar apa yang tidak dikatakan dan mengerti apa yang tidak dijelaskan. Sebab cinta tidak datang dari bibir dan lidah atau pikiran. Melainkan dari HATI.
Ketika kamu mencintai, jangan mengharapkan apapun sebagai imbalan, karena jika kamu demikian, kamu bukan mencintai, melainkan investasi. Jika kamu mencintai, kamu harus siap untuk menerima penderitaan.
Karena jika kamu mengharap kebahagiaan, kamu bukan mencintai. Melainkan memanfaatkan. Lebih baik kehilangan harga diri dan egomu bersama seseorang yang kamu cintai dari pada kehilangan seseorang yang kamu cintai, karena egomu yang tak berguna itu. Jangan mencintai seseorang seperti bunga, karena bunga mati kala musim berganti, cintailah mereka seperti sungai, sebab sungai mengalir selamanya..
Cinta mungkin akan meninggalkan hatimu bagaikan kepingan-kepingan kaca, tapi tancapkan dalam pikiranmu, bahwa ada seseorang yang akan bersedia untuk menambal lukamu dengan mengumpulkan kembali pecahan-pecahan kaca itu. Sehingga kamu akan menjadi utuh kembali.
Siapakah yang Menciptakan Allah?
Sepenggal kisah kehidupan di Hamburg, kota pelabuhan sungai Elbe. Kota hijau nan indah di utara Jerman itu menyimpan kenangan penuh hikmah.
Pengajian tersebut banyak melibatkan diskusi dua arah dan logika mengingat begitulah budaya dan pola pikir masyarakat yang ada di Jerman. Di antara yang dibahas adalah permasalahan yang mereka hadapi ketika bercengkerama dengan teman-teman Jerman mereka yang menanyakan seputar agama. Salah seorang peserta remaja, yang baru akan memasuki jenjang kuliah di perguruan tinggi, menanyakan bagaimana menjawab pertanyaan temannya: “Kalau alam semesta ini diciptakan Tuhan, lalu siapakah yang menciptakan Tuhan?”
Nampaknya saat pengajian berlangsung, sang pembicara yang masih mahasiswa kelewat menjawab pertanyaan itu. Mungkin saking banyaknya masalah yang dibahas serta pembicaraan yang merambah ke mana-mana, sehingga terlupakan. Syukurlah sarana komunikasi internet cukup membantu, dan segera setelah pengajian usai, sang pembicara melayangkan email menjawab pertanyaan yang terlewatkan itu ke peserta pengajian. Sengaja isi jawabannya dipaparkan di sini, dengan maksud barangkali bisa diambil manfaatnya jika ada pertanyaan serupa di masa mendatang.
Pertanyaan: Siapakah yang menciptakan Allah?
Jawaban: Sebelum menjawab pertanyaan ini, ini ibarat ada pertanyaan dgn logika serupa seperti ini: Mengapa ular kok tidak punya dua kaki, dua sayap, bulu dan dapat terbang seperti burung? Jawabannya: karena kalau ular punya ciri seperti burung, dia tidak dinamakan ular, tapi ya burung.
Mengapa kursi dan meja kok tidak bisa berbicara seperti pembuatnya, tidak punya otak, tidak punya keahlian membuat sesuatu seperti manusia? Jawabannya: ya karena kalau dia punya ciri dan sifat seperti manusia, maka dia bukan meja atau bukan kursi, tapi makhluk lain, atau mungkin malah dipanggil manusia.
Mengapa pisang kok tidak punya rasa, warna, bau, bentuk dan kesamaan dengan Pizza? Jawabannya: ya karena kalau pisang seperti itu berarti bukan pisang, tapi ya Pizza.
Sama, siapa yg menciptakan Allah atau Tuhan yang Maha Pencipta? Jawabannya: kalau Tuhan itu diciptakan maka dia tidak disebut Tuhan, tapi makhluk. Tuhan itu ya yang Maha Pencipta dan tidak diciptakan, abadi, dan Maha Segalanya. Itulah konsep Tuhan.
Jika seseorang berpikir siapakah yang menciptakan Tuhan Yang Maha Pencipta, maka logika berpikirnya yang keliru, karena ini menyamakan Tuhan dengan bukan-Tuhan, menyamakan Pencipta dengan yang diciptakan, dan sebagainya. Ini sama saja dengan logika berpikir keliru: mengapa ular kok tidak punya organ tubuh yang sama persis seperti burung, mengapa meja dan kursi kok tidak punya kemampuan seperti manusia yang membuatnya, kenapa pisang kok tidak seperti Pizza...?
Demikianlah sekelumit gambaran lika-liku pengajian di Hamburg, Jerman. Keadaan budaya, pendidikan dan pola pikir masyarakat yang hidup di negeri itu menuntut tantangan dakwah dengan bahasa, pola pikir, dan pengetahuan yang sesuai dengan masyarakatnya.
source:kaskus
Pengajian tersebut banyak melibatkan diskusi dua arah dan logika mengingat begitulah budaya dan pola pikir masyarakat yang ada di Jerman. Di antara yang dibahas adalah permasalahan yang mereka hadapi ketika bercengkerama dengan teman-teman Jerman mereka yang menanyakan seputar agama. Salah seorang peserta remaja, yang baru akan memasuki jenjang kuliah di perguruan tinggi, menanyakan bagaimana menjawab pertanyaan temannya: “Kalau alam semesta ini diciptakan Tuhan, lalu siapakah yang menciptakan Tuhan?”
Nampaknya saat pengajian berlangsung, sang pembicara yang masih mahasiswa kelewat menjawab pertanyaan itu. Mungkin saking banyaknya masalah yang dibahas serta pembicaraan yang merambah ke mana-mana, sehingga terlupakan. Syukurlah sarana komunikasi internet cukup membantu, dan segera setelah pengajian usai, sang pembicara melayangkan email menjawab pertanyaan yang terlewatkan itu ke peserta pengajian. Sengaja isi jawabannya dipaparkan di sini, dengan maksud barangkali bisa diambil manfaatnya jika ada pertanyaan serupa di masa mendatang.
Pertanyaan: Siapakah yang menciptakan Allah?
Jawaban: Sebelum menjawab pertanyaan ini, ini ibarat ada pertanyaan dgn logika serupa seperti ini: Mengapa ular kok tidak punya dua kaki, dua sayap, bulu dan dapat terbang seperti burung? Jawabannya: karena kalau ular punya ciri seperti burung, dia tidak dinamakan ular, tapi ya burung.
Mengapa kursi dan meja kok tidak bisa berbicara seperti pembuatnya, tidak punya otak, tidak punya keahlian membuat sesuatu seperti manusia? Jawabannya: ya karena kalau dia punya ciri dan sifat seperti manusia, maka dia bukan meja atau bukan kursi, tapi makhluk lain, atau mungkin malah dipanggil manusia.
Mengapa pisang kok tidak punya rasa, warna, bau, bentuk dan kesamaan dengan Pizza? Jawabannya: ya karena kalau pisang seperti itu berarti bukan pisang, tapi ya Pizza.
Sama, siapa yg menciptakan Allah atau Tuhan yang Maha Pencipta? Jawabannya: kalau Tuhan itu diciptakan maka dia tidak disebut Tuhan, tapi makhluk. Tuhan itu ya yang Maha Pencipta dan tidak diciptakan, abadi, dan Maha Segalanya. Itulah konsep Tuhan.
Jika seseorang berpikir siapakah yang menciptakan Tuhan Yang Maha Pencipta, maka logika berpikirnya yang keliru, karena ini menyamakan Tuhan dengan bukan-Tuhan, menyamakan Pencipta dengan yang diciptakan, dan sebagainya. Ini sama saja dengan logika berpikir keliru: mengapa ular kok tidak punya organ tubuh yang sama persis seperti burung, mengapa meja dan kursi kok tidak punya kemampuan seperti manusia yang membuatnya, kenapa pisang kok tidak seperti Pizza...?
Demikianlah sekelumit gambaran lika-liku pengajian di Hamburg, Jerman. Keadaan budaya, pendidikan dan pola pikir masyarakat yang hidup di negeri itu menuntut tantangan dakwah dengan bahasa, pola pikir, dan pengetahuan yang sesuai dengan masyarakatnya.
source:kaskus
Arti lagu "We Will Not Go Down in Gaza Tonight"
Cahaya putih yang membutakan mata
Menyala terang di langit Gaza malam ini
Orang-orang berlarian untuk berlindung
Tanpa tahu apakah mereka masih hidup atau sudah mati
Mereka datang dengan tank dan pesawat
Dengan berkobaran api yang merusak
Dan tak ada yang tersisa
Hanya suara yang terdengar di tengah asap tebal
Kami tidak akan menyerah
Di malam hari, tanpa perlawanan
Kalian bisa membakar masjid kami, rumah kami dan sekolah kami
Tapi semangat kami tidak akan pernah mati
Kami tidak akan menyerah
Di Gaza malam ini
Wanita dan anak-anak
Dibunuh dan dibantai tiap malam
Sementara para pemimpin nun jauh di sana
Berdebat tentang siapa yg salah & benar
Tapi kata-kata mereka sedang dalam kesakitan
Dan bom-bom pun berjatuhan seperti hujan asam
Tapi melalui tetes air mata dan darah serta rasa sakit
Anda masih bisa mendengar suara itu di tengah asap tebal
Menyala terang di langit Gaza malam ini
Orang-orang berlarian untuk berlindung
Tanpa tahu apakah mereka masih hidup atau sudah mati
Mereka datang dengan tank dan pesawat
Dengan berkobaran api yang merusak
Dan tak ada yang tersisa
Hanya suara yang terdengar di tengah asap tebal
Kami tidak akan menyerah
Di malam hari, tanpa perlawanan
Kalian bisa membakar masjid kami, rumah kami dan sekolah kami
Tapi semangat kami tidak akan pernah mati
Kami tidak akan menyerah
Di Gaza malam ini
Wanita dan anak-anak
Dibunuh dan dibantai tiap malam
Sementara para pemimpin nun jauh di sana
Berdebat tentang siapa yg salah & benar
Tapi kata-kata mereka sedang dalam kesakitan
Dan bom-bom pun berjatuhan seperti hujan asam
Tapi melalui tetes air mata dan darah serta rasa sakit
Anda masih bisa mendengar suara itu di tengah asap tebal
Langganan:
Postingan (Atom)